Masukkan Email anda untuk berlangganan Devaradise. Gratis!

7 Tips Sebelum Menjadi Developer Freelance

Sebelumnya, saya asumsikan terlebih dahulu bahwa freelancer yang saya bahas disini adalah freelancer dibidang software atau program, baik itu web, desktop maupun mobile.

Menjadi seorang freelancer atau pekerja lepas berarti memulai sebuah usaha tanpa terikat siapapun. Oleh karena itu, anda harus memulai dan membangun semuanya dari awal. Tidak serta merta anda langsung bisa menerima order setelah anda memberitahu orang lain bahwa anda seorang freelancer. Nah, 7 tips dibawah ini mungkin bisa membantu anda untuk memulai karir anda sebagai freelancer.

Freelance Developer

1. Membuat Produk Gratis


Sebelum menjadi seorang freelancer, sebaiknya anda memang sudah cukup berpengalaman dan berkecimpung dalam bidang anda. Salah satu cara untuk meyakinkan calon pelanggan anda mengenai professionalitas anda adalah produk gratis yang anda bagikan. Misalnya, jika anda ingin menjadi freelance developer tema wordpress, sebaiknya anda sudah sering membagikan tema-tema wordpress anda secara gratis. Hal ini sangat berpengaruh pada kepercayaan pelanggan.

2. Menulis artikel di situs lain (Guest Blogging)

Saya pernah beberapa kali membahas tentang guest blogging di blog ini. Jadi anda cukup baca posting-posting dibawah ini :

3. Berkontribusi di Project Open Source

Saat ini, sudah banyak project aplikasi terutama berbasis web yang bersifat opensource. Opensource berarti kita dapat mengubah, mengedit dan menyempurnakan tanpa harus izin dulu secara resmi pada yang pertama kali membuat. Salah satu tempat/website untuk ikut berkontribusi di aplikasi orang lain adalah https://github.com/.

Ketika anda berkontribusi, biasanya nama anda akan tampil sebagai salah satu developer kontributor. Hal ini bisa menjadi sebuah pendongkrak otoritas anda sebagai freelance developer.

4. Mulai Berpromosi dan Perluas Pasar

Yaap, sebuah bisnis tidak akan bisa sukses tanpa promosi dan pemasaran. Mulailah promosikan jasa anda baik itu lewat sosial media, iklan di website orang lain, meminta teman untuk menyebarkan dari mulut kemulut dan sebagainya. Perluas juga pasar anda. Jangan hanya wilayah dan kalangan yang itu-itu saja. Memang, jika produknya online berarti wilayah sudah bukan masalah. Tapi ‘peruntukkan’ produk/jasa anda itulah yang kadang jadi masalah. Tawarkanlah jasa/produk anda pada kalangan orang berbeda.

Misal, jika anda ingin menawarkan jasa pembuatan aplikasi desktop, sebaiknya jangan menggunakan bahasa indonesia saja. Gunakan juga bahasa inggris agar client yang nanti anda dapatkan berasal dari luar negeri yang notabennya lebih menguntungkan. Namun, tentu saja kesiapan anda harus diperhatikan sebelumnya.

5. Membangun Otoritas di Social media & Website

Poin ini erat kaitannya dengan promosi. Karena dengan promosi yang baik, juga memicu otoritas yang baik. Salah satu media paling ampuh untuk membangun otoritas anda adalah social media (facebook,twitter dan google+) dan website. Buatlah fanspage di facebook & google+ serta akun di twitter yang dikhususkan untuk jasa anda. Sering-seringlah posting dan berinteraksi dengan target pelanggan anda. Akun-akun itu juga bisa menjadi tempat diskusi atau tanya jawab pelanggan mengenai jasa anda.


Yang tidak kalah penting juga adalah website official. Buatlah website landing page untuk detail jasa yang anda berikan. Website ini bisa anda jadikan “Home” untuk segala jenis produk/jasa anda. Namun, jangan lupakan juga artikel-artikel blog untuk disertakan di halaman khusus di website anda. Artikel itu bisa berupa tips-tips seputar bidang yang anda geluti. Artikel itulah yang nantinya bisa mendatangkan visitor atau calon pelanggan anda dari mesin pencari. Tentunya, jika anda juga mempraktekkan teknik-teknik SEO.

6. Buat Portofolio Online

Baik anda sudah mendapatkan pelanggan maupun belum, buatlah sebuah halaman di website anda yang dikhususkan untuk menyimpa karya-karya anda baik itu yang gratis maupun hasil order dari pelanggan. Atau, anda juga bisa menggunakan website penyimpan portofolio online seperti Behance. Semakin banyak portofolio semakin terlihat anda sebagai seorang yang berpengalaman. Dan tentu saja, portofolionya harus yang berkualitas. Karena biasanya, ada beberapa tipe calon pelanggan yang sulit percaya pada promosi-promosi anda. Nah, portofolio ini bisa menjadi bukti nyata professionalitas anda.

7. Kumpulkan Testimoni

Bahka walaupun anda belum mendapatkan pelanggan yang bisa anda pintai testimoninya, anda bisa juga meminta para pengguna produk-produk gratis anda atau pembaca blog anda untuk memberikan penilaian/review yang baik untuk anda. Tentu saja, anda harus membuat hubungan yang baik dulu sebelumnya. Serig-seringlah berinteraksi dengan pembaca blog lewat komentar maupun buku tamu. Balas semua pertanyaan yang dilontarkan mereka pada anda.

Atau anda juga bisa membuat survei utuk mengetahui sejauh mana kepuasan para pengguna produk gratis anda dan pembaca blog anda. Perlu anda diketahui bahwa testimoni yang baik dari pelanggan anda lebih ampuh 10 kali daripada promosi yang anda lakukan secara manual.

Itulah tips yang bisa saya berikan kali ini. Perlu diingat, tips ini tidak berarti apa-apa jika anda tidak segera mempraktikannya. Semoga bermanfaat!

~Muhammad Syakirurohman~

One thought on “7 Tips Sebelum Menjadi Developer Freelance

Tinggalkan Balasan